Pembangunan masyarakat merupakan salah satu tujuan dan pandangan utama PTFI guna Kesejahteraan Masyarakat terutama masyarakat Amungme dan Kamoro. Sejak awal operasinya tahun 1960-an hingga saat ini sudah banyak menginvestasi dana dan keahlian untuk membangun masyarakat sekitarnya. Pada decade awal operasi di Bumi Amungsa PTFI telah memberi perhatian yang besar terhadap Masyarakat pemengang ulayat di dataan tinggi, maupun di dataran rendah.
Penghargaan yang diberikan sebagai wujud sebuah komitment awal, lahirlah Kesepakatan di bulan January 1974 antara PTFI, Pemerintah dan Masyarakat atau yang dikenal dengan January Agreement, telah diimplementasikan melalui membangun dan penyediaan prasarana seperti sekolah termasuk rumah guru, rumah petugas pemerintahan dan Klinik serta rumah medis. Sedangkan di dataran rendah PTFI terlibat dalam pembangunan Kampung Harapan (Kwamki Lama), Koperapoka, Sempan Barat dan Akimuga, SP IX,XII dengan investasi diatas US$ 500
Banyak sorotan yang menjadi sasaran kritik dari kalangan masyarakat luas tentang aspek Pembangunan sosial ekonomi dan budaya bagi pemberdayaan penduduk setempat. Berbagai permasalahan tersebut menjadi motivator bagi PTFI untuk terus membenahi diri dan mengembangkan bentuk-bentuk kreatif guna mewujudkan apa yang menjadi tujuan Pengembangan Masyarakat terutama mereka yang tanah ulayatnya digarap.
Diakui bahwa komitment pengembangan Masyarakat dilakukan sejalan dengan kemampuan dan kapasitas produksi, melalui pertimbangan perkembangan penjualan pasar. Karena itu pemberdayaan masyarakat mulai meningkat secara rutin sejak tahun 1990 – an, dengan penekanan di bidang kesehatan, Pendidikan, Pengembangan ekonomi, Prasarana umum, Perumahan serta Pelesatrian Budaya.
Mungkin anda akan bertanya mengapa pada dekade 1990 - an baru Communitty Development secara intensif dilakukan? Karena dalam era inilah PTFI baru dikatagorikan sebagai pertambangan kelas dunia, yaitu setelah ditemukkan deposit grasberg dua tahun sebelumnya (1988). Sehingga kapasitas produksi baru meningkat dari 7.500 ton/per hari (1978) hingga 200.000 ton perhari dalam tahun 1997. Ini turut mempengarhui kemampuannya untuk aktif dalam berbagai program pengembangan masyarakat.
Banyak sorotan yang menjadi sasaran kritik dari kalangan masyarakat luas tentang aspek Pembangunan sosial ekonomi dan budaya bagi pemberdayaan penduduk setempat. Berbagai permasalahan tersebut menjadi motivator bagi PTFI untuk terus membenahi diri dan mengembangkan bentuk-bentuk kreatif guna mewujudkan apa yang menjadi tujuan Pengembangan Masyarakat terutama mereka yang tanah ulayatnya digarap.
Diakui bahwa komitment pengembangan Masyarakat dilakukan sejalan dengan kemampuan dan kapasitas produksi, melalui pertimbangan perkembangan penjualan pasar. Karena itu pemberdayaan masyarakat mulai meningkat secara rutin sejak tahun 1990 – an, dengan penekanan di bidang kesehatan, Pendidikan, Pengembangan ekonomi, Prasarana umum, Perumahan serta Pelesatrian Budaya.
Mungkin anda akan bertanya mengapa pada dekade 1990 - an baru Communitty Development secara intensif dilakukan? Karena dalam era inilah PTFI baru dikatagorikan sebagai pertambangan kelas dunia, yaitu setelah ditemukkan deposit grasberg dua tahun sebelumnya (1988). Sehingga kapasitas produksi baru meningkat dari 7.500 ton/per hari (1978) hingga 200.000 ton perhari dalam tahun 1997. Ini turut mempengarhui kemampuannya untuk aktif dalam berbagai program pengembangan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar