Negeri Iwaka

Negeri Iwaka
Odie

Selasa, 06 April 2010

Dampak Kehadiran PTFI terhadap Demografi penduduk di dataran Tinggi

Awal tahun 1970 an PT Freeport membutuhkan lokasi untuk membangun permukiman dan berbagai infrastruktur di dataran Tinggi. Kampung Mulkimi, Amole dan Tunimaniogom yang terletak dalam kawasan lembah Waa menjadi lokasi yang strategis untuk rencana tersebut, kini lebih dikenal dengan nama kota Tembagapura diresmikan oleh Presiden Suharto tahun 1973. Lokasi Tunimaniogom pun jadikan sebuah tempat pendaratan Chopper dalam tahun 1983 – 1984. Sebagian warga pindah ke Lokasi Pindah Baru dan Utikini Lama dan ke Timika (Kwamki Lama)

Penambangan PTFI sangat menarik perhatian Orang Moni, Damal dan Nduga yang berada di kampung –kampung sekitar Grassberg yaitu kampung Sugapa; Beoga; Ilaga, dan Ugimba. Mereka melakukan perjalanan memasuki kawasan adat Amungme, kemudian membangun honai – honai dan membentuk permukiman. Dalam pandangan orang Amungme keberadaan PTFI merupakan suatu asset yang harus dijaga. Sementara suku-suku pedalaman lain melihat hal ini sebagai sebuah peluang untuk menggapai harapan kehidupan yang lebih baik. Sebagai akibatnya dalam tahun 1999 terjadi lonjakan penduduk sekitar 1800 migran menyebar di perkampungan Amungme dekat Tembagapura . Hal ini menimbulkan suatu permasalahan bukan hanya bagi orang Amungme melainkan juga menjadi beban sosial bagi PTFI dan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar