Negeri Iwaka

Negeri Iwaka
Odie

Rabu, 10 Maret 2010

Aksi Sosial untuk warga Tsinga

Tsinga 13-14 Februari 2010
Bazaar Amal
Bazaar Amal yang digelar sangat menarik perhatian masyarakat.
Pakaian layak pakai dijual dengan harga Rp.5000 ~ Rp.10.000 digelar selama dua hari, berhasil meraib untung sebesar Rp 1.650.000 dana yang terkumpul diserahkan untuk membantu pelayanan di lima Gereja GKII setempat antara lain ; Imanuel Dollinigogim, Sion Bebilawak, Emaus Jongkogoma, Namolia (Cinta Kasih) Miniponogoma dan GKII Nosolanop.

Tanam Pohon
Beanekogom: Meski tidak sebanyak pohon yang ditanam di Desa Aroanop saat kegiatan Berbagi Kasih tahun lalu, namun peserta yang terdiri dari pemuda dan anak-anak terlihat cukup semangat.

Dengan peralatan seadanya 14 pohon yang disiapkan ditanam sekitar balai desa. Dikoordinir oleh Samuel Ohee dari Departemen Lingkungan Hidup PTFI dilanjutkan dengan penyuluhan sadar lingkungan bertempat di Balai Desa.

Dalam penyuluhannya Samuel menekankan kepada anak-anak dan pemuda yang hadir agar menjaga kelestarian hutan terutama pada lereng-lereng dekat perumahan tidak boleh ditebang karena bisa menyebabkan banjir atau longsor.

Ohee juga menyinggung potensi dan keindahan alam Desa Tsinga merupakan Anugrah Tuhan bagi orang Amungme, sebab itu semua orang wajib menjaga dan melestariannya melalui menjaga kebersihan, tidak menebang pohon sembarangan dan berbagai aktivitas yang merusak hutan. Merusak hutan sama artinya merusak hidup kita akan menambah penderitaan bagi generasi mendatang. Mengingat kondisi geografis di sini cukup rawan banjir dan longsor bisa saja terjadu jika hutan tidak dijaga”.

Menanamkan Displin dan Merah Putih
Hari ke dua anak-anak diajar baris-berbaris dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan oleh anggota Satgas Amole. Terkesan asyik dan akrab dengan bocah-bocah di Desa ini.

”Kegiatan ini diharapkan bisa menanamkan disiplin dan nasionalisme sejak dini bagi siswa-siswi. Dilakukan berdasarkan masukan dari masyarakat setempat. ”Awal nya kami ragu, apakah orang tua menanggapi ini dengan postif atau tidak. Namun ternyata mereka sangat mendukung dan memberikan respon baik” tutur John Simarmata Wadan satgas Amole II.

Pemberdayaan Perempuan sebagai pilar Penentu Kesejahteraan Keluarga

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mempunyai kedududkan strategis dalam pembentukan kepribadian seseorang, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa.

Pada hari pertama tim penggerak PKK distrik Tembagapura mengajar kepada kaum perempuan bagaimana menyiapkan makanan bergizi dengan menggunakan pangan lokal serta perawatan diri (kecantikan) . Sekitar 40 orang terdiri dari mama-mama dan remaja putri turut ambil bagian. Meski ruang kelas berukuran 6 x 8 meter persegi itu terlalu sempit namun tidak mengurangi semangat mereka.

Kami senang bisa belajar buat makanan bergizi dari keladi atau petatas, dan sayur yang mudah didapat, ungkap seorang imbul (remaja putri) yang hadir.

Setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan Pengurus PKK Desa Tsinga di rumah Kepala Desa Yance Magal, terdiri dari 19 orang mewakili Beanekogom, 14 orang dari Dolinigogin dan 7 orang dari Bebilawak.

Hari minggu sepulang Ibadah ibu-ibu PKK Tsinga melakukan praktek memasak.

Dilanjutkan dengan survei lahan yang akan di jadikan sebagai kebun kelompok PKK setempat .

Amole -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar