Negeri Iwaka

Negeri Iwaka
Odie

Rabu, 10 Maret 2010

Berbagi Kasih - Pelayanan Kesehatan

Masalah Kesehatan dan pendidikan bagai pinang dibelah dua, murid dan pasien ditelantarkan berbulan-bulan. Guru maupun petugas kesehatan di Tsinga meninggalkan tempat tugas. Klinik dan sekolah tutup tidak ada aktivitas.


Ketika bunyi choper akan melandas di kampung Beanekogom anak-anak berlomba mencapai bukit sekedar melihat siapa yang datang, mereka senang menawarkan jasa membawa barang tanpa imbalan.

Saat matahari meninggi beberapa wanita duduk berjemur karena sakit. Itulah gambaran ketika Tim ”Berbagi Kasih” berkunjung ke Lembah Tsinga. Sabtu 13 /02/10.

Klinik Amal

Klinik Amal digelar di sebuah rumah penduduk yang dijadikan sebagai pos sekaligus penginapan. Dipadati masyarakat yang mau berobat. Ada yang datang dari dusun-dusun sekitarnya. Berjalan kaki sekitar 1 – 2 jam melewati gunung, lereng-lereng terjal serta sungai deras dengan resiko tergenlincir atau terjatuh.

Menurut dr. Moses Untung, dari 335 pasien yang dilayani dua orang mendapat rujukan ke rumah sakit Tembagapura namun tidak bersifat ”emegrency”. Hari minggu 68 anak mendapat Vitamin A, 48 Balita menerima susu formula serta 38 anak diberi obat cacing.

Sebenarnya ”masih banyak masyarakat tidak datang karena sakit dan tidak kuat jalan atau sedang ke kebun.
Masyarakat perlu petugas kesehatan yang tinggal di sini, agar klinik bisa difungsikan juga untuk rawat inap. Bulan Desember 2009 hingga Januari 2010 sudah sembilan orang meninggal karena sakit, dua diantaranya adalah anak-anak” tutur kepala Desa Tsinga, Yance Magal

Mengenai keluhan tenaga kesehatan yang dilontarkan dalam pertemuan dengar aspirasi sabtu sore. Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kab. Mimika Bapak Saipul Taqin mengatakan, ”Sebenarnya Dinkes sudah siapkan petugas namun situasi perang di Kwamki Lama sehingga rencana penempatannya ditunda sampai ada jaminan keamanan dari masyarakat di sini. Karena mantri yang akan melayani ini berasal dari suku lain. Sebab itu, kami ingin dengar langsung dari warga”

Menanggapi itu, ”Masyarakat memberikan respon bahwa mereka siap menerima petugas kesehatan tersebut situasi keamanan di Kwamki Lama jangan menjadi alasan. ” Kami di sini hidup damai dengan semua orang.” tegas Oto Beanal mantan kepala Desa Tsinga yang kemudian mendapat dukungan tepuk tangan dari masyarakat.

”Kami akan sampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan agar petugas yang bersangkutan segera ditempatkan dalam waktu dekat” lanjut Taqin.

Saipul Taqin, dari Dinas Kesehatan Kab. Mimika
Menanggapi keluhan masyarakat mengenai tenaga medis
Dalam sebuah pertemuan dengar aspirasi 13 febDi Mimika masalah guru dan petugas kesehatan sama memprihatinkan, jumlahnya sangat kurang.

Menurut ka distrik kekurangan guru di Tiga Desa ( Tsinga, Waa banti dan Aroanop) sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kab. Mimika mudah-mudahan melalui penerimaan pegawai negeri tahun ini bisa menjawab kebutuhan. Diharapkan juga kepala sekolah bisa mengkondisikan putra daerah tamatan SMA yang ada untuk mengajar anak-anak membaca ” Tutur ka Distrik Tembagapura Slamet Sutejo.

Slamet juga menghimbau kepada orang tua agar selalu mendorong anak-anaknya belajar. Selain itu memperhatikan kesehatan lingkungan, termasuk kebersihan makanan dan selalu menjaga kebersihan diri. Misalnya; Air harus dimasak sebelum minum, lingkungan harus bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar