Negeri Iwaka

Negeri Iwaka
Odie

Kamis, 11 Maret 2010

Nyayian Burung Emas dari Lembah Kama

Suatu saat dikala aku masih kecil, ayah ku berkata
”Pandanglah ke puncak-puncak gunung sana di balik Kabutnya ada sebuah Kota emas.
disana penuh madu dan susu itulah tempat leluhur penjaga ibu mu
Suatu saat kau akan tiba di sana !" dan ku lihat air mata menetes di pipi ayah ku yang mengerut, air mata penuh harap dan cemas lalu ia memegang pundak ku dan menunjuk pada ombak yang berguling senantiasa menepis pantai di Teluk Saireri "di sanalah jiwa leluhur menyatu penjaga bunda mu..!”

Ketika aku beranjak dewasa, ku jelajahi gunung dan pantai untuk mencari kota emas itu dengan harapan menemukan para leluhur ku ..... namun yang ku temui hanyalah bayangan dan kabut dalam nyanyian alam yang bermahkotahkan pelangi sepanjang masa

Gunung-gunung berkilauan, sungai – sungai berkelok mengalirkan emas, hutan menjadi kediaman. Hati ku terpaut pada nyanyian burung emas yang berasal dari sebuah lembah di tengah rimba belantara ... ”inilah tanah leluhur mu, hutan, gunung, lembah, sungai dan laut adalah kandung mu yang menyusui dan membesarkan engkau bersama angin, daun dan air. Namun kini Ibu sedang sakit, diperkosa, dicabik-cabik, ia menangis dan memanggil anak-anak nya namun tiada yang mendengar, ibu bertanya kemanakah anak-anak ku ? Mengapa mereka turut menyakiti ku ?

Air mata ku menetes teringat perkataan ayah ku...dan melihat sendiri apa yang diderita ibu ku. Ku lihat bocah-bocah bermain bertelanjang kaki, menapak di lereng-lereng sambil memuji Sang Khalik.

Aku berteriak pada gunung dan lembah serta pantai namun tak satupun yang mendengar lalu aku bertanya pada sang Khalik, ”sampai kapan kah ibu harus menderita ? Masih adakah air susu dan manisnya madu bagi bocah-bocah itu ? Di manakah kota Emas itu?....Namun jawaban nya... ”KAMAe.eee”

Aku menyurati saudara – saudara ku yang pergi tinggalkan kandung nya...pulanglah
Karena ibu sakit atau tulislah sepucuk surat pelipur lara sebagai tanda bakti mu, Jangan biarkan ibu terus bersedih ..karena para leluhur akan geram....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar