Negeri Iwaka

Negeri Iwaka
Odie

Rabu, 10 Maret 2010

LAPTER MULU kapan bisa digunakan ?


Kebutuhan transportasi tujuan pedalaman Papua jadi persoalan utama yang harus diperhatikan.

Salah satu bentuk Komitment Sosial bagi masyarakat dataran tinggi, maka PTFI telah mambangun sebuah Lapangan terbang Perintis di Desa Tsinga yang merupakan salah satu dari 2 lapangan terbang yang akan dibangun didataran Tinggi (Tsinga dan Aroanop)

Lapangan terbang tersebut panjangnya 500 meter dengan lebar 30 meter, dilengkapi dengan sarana komunikasi ( radio) dan ruang tunggu. Dibangun sejak 2007 di atas punggung gunung Mulu pada ketinggian sekitar 1900 meter dari permukaan laut.
Pada tanggal 19 Januari telah dilakukan tes landing pertama oleh Steve Richards dari MAF (Mision Aviation Fellowship) yang mendaratkan Pilatusnya dengan mulus diatas landasan tanah yang diratahkan itu, disaksikan ratusan masyarakat yang berharap ada kelanjutannya setelah itu. Sehingga mereka (red-masyarakat) bisa menikmati penerbangan lain selain chopper. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda kapan bisa dipakai.

Memang diakui bahwa dalam mengurus segala tetek bengek yang merupakan syarat dioperasikannya sebuah lapangan terbang serta rute penerbangan tidak semudah apa yang para awam pikirkan. Tergantung dari seberapa serius mereka yang memiliki otoritas berpihak pada kepentingan rakyat.

Diharapkan hal ini bukan sebuah alasan. Karena semua kalangan tahu bahwa transportasi ke pedalaman menjadi kendala utama bagi perkembangan dan kemajuan suatu daerah yang katanya terisolir.

Menurut Koordinator Pembangunan Lapter Pieter Titihalawa dari PTFI dalam sebuah petemuan dengan masyarakat di Beanekogom, " setelah tes perdana dengan Pilatus rencananya tanggal 23 Februari akan di uji lagi dengan menggunakan pesawat Twinoter hal ini sudah ada kerjasama dengan pihak Trigana. Selain itu sudah dikomunikasikan dengan Pihak Perhubungan bahwa jadual penerbangan rencananya dua kali seminggu dan hanya untuk masyarakat dengan tarif sebesar Rp 100.000. ini di luar carter.

Mengenai ijin operasi lapangan terbang hanya berlaku selama satu tahun, dan akan diperpanjang karena harus ditinjau lagi oleh departemen perhubungan.

PTFI dalam hal ini hanya berperan sebagai pembangun dan untuk perijinan dan operasioanalnya akan diserahkan ke pemerintah.

Mengingat Transportasi udara di kawasan pegunungan tengah Papua masih menjadi andalan masyarakat, sehingga perlu diadakan sehingga pembangunan juga bisa berlangsung terus karena akan membuka daerah-daerah pedalaman

Secara geografis Desa Tsinga terletak di pegunungan kabupaten Mimika dengan ketinggian sekitar 1500 hingga 2500 meter di diatas permukaan laut. Sebelah timur Tembagapura. Transportasi satu-satunya saat ini yaitu menggunakan chopper.

Sebagian besar wilayah distrik dan kampung di dataran Tinggi Mimika masih hidup terisolir dan tertinggal akibat terbatasnya sarana transportasi . Dibangunnya lapangan terbang ini dengan harapan agar dapat mempercepat berkembangnya aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
Pak Bupati dan Gubernur tolong dong....bisa dipercepat segela tetek bengek perijinannya agar masyarakat bisa menikmati fasiliatas yang ada.
Jangan hanya jadi wacana saja setiap turkam, kami di kampung sudah hampir jenuh dengan janji-janji nya soalnya kalau banyak janji kasihan pak camat akan kebingungan menjawab pertanyaan dari Masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar